Skip to main content

Bentuk Perhatian-Nya

Allah itu sayang sekali ya sama kita. Selalu Ia tunjukkan perhatian-perhatian kecil sampai yang membuat kita tidak bisa berkata-kata lagi saking luar biasanya. Perhatian-Nya mengalahkan perhatian seorang Ibu kepada anaknya atau seorang kekasih kepada pasangan yang dicintainya. 

Dan bentuk perhatian-Nya pun bermacam-macam. Ia izinkan kita merasakan nikmatnya sholat dengan tumakninah. Ia bangunkan kita di sepertiga malam terakhir agar bisa bertemu dan berbincang hanya berdua dengan-Nya. Ia mampukan kita untuk senantiasa berbagi dan memberikan pertolongan untuk saudara-saudara kita. Bahkan, Ia hadirkan berbagai sumber makanan bergizi, menyehatkan, dan juga enak untuk kita santap setiap hari. 

Tak hanya itu, terkadang atau bahkan sering kali kita pun tak luput dari teguran-teguran-Nya. Ya, dari teguran-teguran yang sering kali kita anggap sepele sampai teguran keras yang tak jarang membuat kita terpuruk. Apakah kamu menyadari hal yang sama denganku, kalau sebenarnya Allah memberi teguran-teguran itu sebagai salah satu bentuk perhatian-Nya juga?

Pagi ini aku menyadari hal tersebut untuk kesekian kalinya dalam hidupku. Kebetulan aku baru terbangun pukul 04.50 WIB. Artinya, aku melewatkan sahur pagi ini *jangan dicontoh ya*. Dan entah mengapa aku tidak terlalu merasakan sedih yang begitu mendalam, bahkan marah kepada diriku sendiri seperti saat aku tidak terbangun sahur pada pengalaman-pengalamanku sebelumnya. 

Aku berusaha mengingat-ngingat kembali jam tidurku yang semakin berantakan seminggu terakhir ini. Aktivitas-aktivitas sebelum tidur yang lebih berorientasi pada dunia. Agenda mendengarkan kajian atau catch up kelas yang sering kutunda-tunda. Juga kesulitan pribadiku untuk tidak berkomitmen pada batasan screen time yang kutentukan sendiri. 

Apakah ini teguran dari Allah untuk memperbaiki habit burukku akhir-akhir ini? Terlebih di bulan Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan dari-Nya. Apakah Allah ingin aku menanggalkan hal-hal yang berorientasi dunia dan mendekat kepada-Nya? Apakah Allah merindukanku yang terlalu sering melupakannya? Sehingga, aku pun bisa merasakan nikmatnya sahur dan mendapatkan keberkahan darinya.

Pict source: Pinterest

Terima kasih atas bentuk perhatian-Mu melalui teguran halus ini, ya Allah. Semoga aku dan kamu selalu bisa memaknai berbagai bentuk perhatian-Nya sebagai bukti kasih sayang Allah yang tidak terkira.

Comments