Skip to main content

Posts

Showing posts from 2015

an unimportant empty talk

I'm back guys I'm back haha, setelah berbulan-bulan urusan akademik dan non akademik merenggut hampir setiap waktu. Dan Alhamdulillah UAS semester ini juga sudah kelar yuhuuuuuu pengen teriak di rooftop perpus lagi rasanyaa haha  Maaf ya kalo malem ini nulis-nulis ndak jelas, kalo merasa terganggu ndak usah dibaca ndakpapa hehe. aku cuma pengen nulis aja pokoknya nulis hehe *** semester ini rasanyaa sedih seneng dll campur aduk jadi satu. biasa lah Allah suka pol ngasih kejutan-kejutannya gitu, datengnya tiba-tiba tanpa diminta sisan haha tapi Allah itu baik pol yaa Allah masih sayang sama aku sama kita semua meskipun tiap hari kita nakal tapi Allah mesti ngasih nikmat yang luar biasa setiap harinyaa, love you full Allah :* *** beberapa bulan ini sering pol ngerasa kesepian, ndaktau kenapa, mungkin karena jadi jarang bareng-bareng sama temen-temen deket yang sudah biasanya tiap hari bareng-bareng terus jadi ngerasa sendiri, sering ngerasa ndak punya &#

Rumah

Katanya, "Rumah tidak melulu harus mewah. Cukup ketika aku pulang, aku lupa punya masalah" . Apa kabar rumahku? Ada apa gerangan oh rumahku? Mengapa ketika aku sampai di depanmu, aku tak kuasa memasukimu? Tak kuasa melangkahkan kaki ini tuk menyusuri setiap sudutmu Bagai orang asing yang baru sampai di suatu tempat dan entah harus singgah ke mana Lalu, ke manakah aku harus pulang? Ah, mungkin rumahku sudah pindah, namun aku belum menyadarinya Mungkin aku belum sepenuhnya merelakan keping-keping memori selama aku berada di rumah itu Mungkin memang aku punya rumah baru, tapi aku tak tahu di mana Mungkin saja begitu Entahlah Intinya aku butuh pulang. Titik.
Ada serangan ke pikiran, "Ke manakah tempat pulangku, rumahku yang selama ini aku sayangi dan banggakan? " Ada bisikan dalam hati, " Tidak patut menilai orang lain dari apa yang hanya dapat kita lihat dan rasakan, karena hanya Allah yang paling memahami isi hati manusia yang sebenar-benarnya" :) Ada peringatan dari sisi lain, "Saya benci perpisahan. Saya benci melepaskan. Saya benci aroma kesedihan. Tapi Tuhan lebih benci kalau saya tidak belajar ikhlas. Semua tidak bisa selamanya kita genggam." Think positive. Act positive. Pray positive. Insya Allah everything will be alright :)

'cause something good doesn't have to look difficult :)

Assalamu'alaikum :) How's your life today, guys? Feel better than yesterday? Or get worse? Hope we always in the protection and guidance of Allah in every single step we take :) Well, there were so many things that my friends and I have faced lately, our academic and also non-academic matters. As usual, there were also some 'surprises' from Allah in the middle of those matters hehe. He told me like this, she told like that, they told me like this, and we talked about it like that haha. So complicated at all But what we can do is not just silent, or mad, or have negative thinking, or even complain at all. Cause Allah will never change people condition except they change their own condition, right? It means that we should do positive things to make it all better. Discuss and do the solutions together, don't just complain, complain, and complain again. Think positive, say positive, do positive, and pray :) Just believe that when Allah gives us some 'su

(lagi)

Assalamu'alaikum :) Pernahkah kamu sangat memohon sesuatu kepada Allah, namun Allah malah memberikannya kepada orang lain yang sama-sama menginginkan sesuatu tsb? Pasti pernah, bukan?  Alhamdulillah, lagi-lagi saya diuji oleh Allah untuk ke sekian kalinya :) Baru saja kemaren-kemaren memberi nasehat kepada sahabat sendiri, malam ini Allah memberi sesuatu yang cukup mengejutkan hehe. Allah memang selalu suka bikin surprise ya :D "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216) Mungkin kali ini Allah mengingatkan saya lagi bahwa Allah tidak selalu mengabulkan doa hamba-hambanya dalam sekejap. Bukankah ada 3 cara Allah dalam mengabulkan doa hamba-hambanya? (1) Allah mengabulkannya langsung, (2) Allah menundanya di waktu yang terbaik untuk kita menurut-Nya, atau (3) Allah tidak mengabulkannya, namun Allah

Aku, kalian, kita: pejuang sejati

"Pecinta sejati tidak akan pernah menyerah sebelum kematian itu sendiri datang menjemput dirinya" - Tere Liye, dalam novel Kisah Sang Penandai Aku tidak bermaksud menulis tentang percintaan atau apa pun yang berhubungan dengannya Hanya saja seperti ada yang mengingatkanku tentang 'hal itu' lagi dan lagi Ingin mengganti kalimat di atas menjadi: "Pejuang sejati tidak akan pernah menyerah   sebelum kematian itu sendiri datang menjemput dirinya"   Semoga kalimat baru itu akan terus tertanam dalam hati, jiwa, diri ini sampai akhir Meskipun ingatan akan 'hal itu' masih terus mengikuti Meskipun mereka bilang "Kalau ada kamu mah semua jadi gampang Zi" atau "Kamu itu kuncinya Zi" atau apapun Tetap saja, toh kita tidak bisa merubah keadaan Life must go on, right? Do our part, Allah will do His part Aku dengan duniaku, kalian dengan dunia kalian. Namun kita tetap dengan dunia kita, semoga yang ini tidak pernah b

Bukan sekedar anak-anak

Assalamu'alaikum.. Sebelumnya, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436 H yaa, taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal ya karim :) semoga amal ibadah puasa kita diterima oleh Allah, semoga kita tetap selalu bisa istiqomah dalam beribadah, dan semoga Allah memberi kesempatan untuk bertemu dengan bulan Ramadhan tahun-tahun berikutnya. Aamiin.. :) *** Selamat Hari Anak Nasional 2015 untuk seluruh anak-anak di Indonesia :D Anak-anak bukanlah mesin bisnis orang dewasa untuk memperoleh penghasilan lebih Anak-anak bukanlah boneka orang dewasa yang dapat menyembunyikan topeng mereka Anak-anak bukanlah bejana yang dapat 'dicekoki' dengan hal-hal bedebah dunia Anak-anak bukanlah patung tak berguna yang dapat dipenggal seenaknya Mari bersama-sama menjadi teladan bagi anak-anak Indonesia, memberi contoh yang baik dan benar dalam seluruh aspek kehidupan, menanamkan pendidikan karakter yang suci sesuai dengan nilai-nilai agama, nilai-nilai moral & budaya Indone
Assalamu'alaikum.. Can't say anything else. Really miss them so much Keep smiling, keep shining knowing you can always count on me, for sure that's what friends are for for good times and bad times i'll be on your side forever more that's what friends are for ~ Kamis, 16 Juli 2015 Perjalanan ke Jember ZIR

ITS Mengajar for Indonesia #Part 1

“Panas terik matahari dan jarak tempuh yang begitu jauh tak menyurutkan tekad kami untuk mengabdi. Senyum polos dan canda tawa mereka selalu membuat diri ini lebih bersemangat.“ Bulan Juni lalu, tepatnya mulai tanggal 8 Juni hingga 28 Juni 2015, aku mengikuti program ITS Mengajar for Indonesia (IFI) 2015 bertempat di Desa Sumberejo, Tongas, Kabupaten Probolinggo. Aku diamanahi menjadi salah satu Pengajar Tangguh Angkatan 2 bersama 25 temanku yang lainnya untuk berbagi dan mengabdi selama tiga minggu di sana. Rasanya baru kemarin aku menemani Mas Acay menghadiri apel pelepasan Pengajar Tangguh Angkatan 1 untuk mengabdi di Pulau Mandangin, Madura. Alhamdulillah Allah mengabulkan salah satu impianku setelah hampir setahun menanti Oprec Pengajar Tangguh Angkatan 2. Yak, untuk mencapai ini semua, aku melewati beberapa tahap seleksi, mulai seleksi berkas, simulasi mengajar di kampung binaan HMJ lain, hingga interview. Dan akhirnya saat acara I’M LIFE, diumumkan 24 Pengajar Tangguh Angka

Perubahan

Assalamu'alaikum.. Tadi malam. Malam yang cukup tenang untuk membaca novel yang belum selesai aku baca beberapa minggu ini gara-gara selalu aku sambi mengerjakan hal-hal lain. Negeri van Oranje, novel yang aku dapat dari Mbak Tya (Mbak ketemu gede) saat aku diopname di RS Husada Utama beberapa bulan yang lalu, buat mengusir rasa bosan katanya hehe. Novel yang cukup bagus menurutku, bercerita tentang kehidupan 5 anak negeri yang menempuh pendidikan S2 di Belanda, dituliskan dengan bahasa sehari-hari namun ada beberapa bagian yang sangat bermakna. Salah satunya yang ini: "Kalau semua orang memilih pekerjaan yang di luar sistem, terus siapa yang bakal ngejalanin negara kite?" "...kalau bukan kita yang bikin perubahan, lantas siapa lagi? Sampai kapan kita cuma bisa protes dan protes melulu?"  Mengingatkanku pada pembicaraan dengan teman-teman se-visi dan seperjuangan di kampus. Membuat perubahan ke arah yang lebih baik, ke jalan yang menurut kami be

The Real Beauty

Assalamu'alaikum.. Sekitar dua hari yang lalu saat blogwalking , tidak sengaja menemukan video ini dan aku coba menontonnya. Masya Allah, liriknya buagus pol :') kalian harus nonton ini juga, terutama para muslimah :) Bagus pol kan? :') Benar-benar jadi perlajaran berharga untuk para muslimah di dunia. Tak perlulah kita berusaha membuat diri kita terlihat jauh lebih cantik di depan orang lain dengan memaksakan berbagai macam cara yang sebenarnya malah mempersulit diri kita sendiri. Bukankah kecantikan sejati itu berasal dari hati? Saat hati kita baik, selalu meluruskan niat dalam melakukan segala sesuatu karena Allah, berpikir positif terhadap berbagai hal yang kita hadapi, menebarkan kebermanfaatan orang lain, menginspirasi orang lain, Insya Allah kecantikan yang sebenarnya akan terpancar dari diri kita, dan orang-orang di sekitar kita akan semakin menerima kita karena kita, karena kebaikan-kebaikan kita, bukan karena penampilan luar kita saja. Biarkanlah oran

I'm back :D

Assalamu'alaikum :) Alhamdulillah aku kembali dengan umur baruku yang semakin menua haha, ndak kerasa ya sudah mulai kepala 2 hehe Alhamdulillah kemaren bisa bener-bener pulang ke rumah Pasuruan :) Seminggu yang lalu sempat pulang se ke Pasuruan tapi cuma sehari dua hari terus balik lagi ke Surabaya Alhamdulillah mulai otak atik blog lagi :) Kangen nulis di sini, kangen cerita-cerita di sini hehe Yak Semester 4 lalu merupakan salah satu semester yang bisa dibilang cukup hectic (ndak cukup tok se kayakanya, tapi hectic pol) , baik urusan akademik maupun non akademik. Apalagi aku diamanahi di beberapa tempat dengan bidang yang berberda beda pula. Jadi belum sempat pulang sampai akhir selesai UAS pun cuma pulang sehari. Karena rata-rata kegiatan yang aku jalani menyita waktu week end dan hari-hari besar yang seharusnya bisa dibuat pulang tapi aku lebih memilih memanfaatkannya untuk beristirahat dan beres-beres kosan. Tolong jangan ditiru ya yang kayak gini terutama buat

ITS Mengajar For Indonesia 2015

"Kamu kok mau se Zi susah-susah 3 minggu di sana? Enakan di Surabaya main sama temen-temen, atau pulang ke Pasuruan kan sudah 1 semester ndak pulang." "Bagiku, kalau ada yang tanya 'kamu ngajar anak-anak karena panggilan hati atau kebutuhan masyarakat?', tanpa berpikir 2 kali aku akan menjawab 'panggilan hati'. termasuk yang satu ini, panggilan hati juga, udah." Bismillah, may Allah gives the best for every single step we take :) #PengajarTangguh2 #IFI2015 Oiya, Marhaban Ya Ramadhan :)

Daun yang Hampir 'Jatuh'

Jadi ceritanya saat ini aku bagaikan sehelai daun. Daun yang masih menempel di ranting pohon rimbun yang selalu memberi keteduhan tersendiri untuk makhluk hidup di sekitarnya. Tapi aku tahu, waktuku tidak akan lama lagi. Tubuhku serasa mulai rapuh dan tidak kuat lagi menempel pada ranting. Beberapa waktu ke depan, aku tidak akan bersatu dengan pohon ini lagi. Aku akan gugur, jatuh ke permukaan tanah di bawah sana dengan berteman cacing dan makhluk hidup lain yang belum terlalu aku kenal. Sungguh ini keputusan yang sangat sulit bagiku. Di saat aku terlanjur merasa aman dan nyaman bersatu dengan ranting dan pohon, di sisi lain aku sedang dibutuhkan makhluk hidup di bawah sana untuk membantu menggemburkan tanah bersama cacing secara alami. Bingung. Sedih. Jujur saja aku takut mengambil keputusan yang salah, karena ini menyangkut roda kehidupan alam ini. Mana yang sebaiknya kupilih? Haruskah ku tetap menggugurkan diri untuk membantu cacing dan makhluk hidup lain yang jelas-jelas mem

SOSDEV on Vacation, SOSDEV in Adventure

Tanggal 7-8 Januari lalu, keluarga SOSDEV in Harmonia (Mas Azka, Mas Daud, Mbak Wid, Mbak Ervi, Aku, Prini, Dewi, Edwin, Arga, Bayu, Afri, dan Sandryan) liburan ke Malang :D Alhamdulillah akhirnya SOSDEV on vacation ndak cuma wacana. Kami ke Pantai Kondang Merak, pantai yang bener-bener kayak private beach buat kami hehe, sepi pol, cuma dikit pengunjungnya. Kalian tau? Kami cuma nyewa satu mobil buat 12 orang haha. Kursi mobil yang tengah sama belakang dicopot, jadilah kami lesehan di bawah uyel-uyelan bersepuluh (ya kan yang duduk depan 2 orang). Dan kami camping di sana, camping yang beneran camping lho, setelah acara lobby-lobby-an sama Mamaku (awalnya aku sendiri yang ndak dibolehin camping soalnya, biasalah Mamaku cukup overprotective masalah kayak gini). Alhamdulillah sueneng pol. Kami renang-renang di pantai, main pasir, nangkap biota-biota laut yang lucu-lucu (sampai aku sama Prini bikin akuarium mini gitu di bekasnya tempat sosis), malemnya bakar ikan gurami, cerita-cerita,

Bapak Teladan Umat

#latepost Assalamu’alaikum Maulid Nabi Muhammad SAW memang sudah lewat, tanggal 3 Januari 2015 lalu (12 Rabiul Awal 1436H). Hari itu, umat Islam sedunia memperingati hari lahir Rasulullah SAW, lelaki sempurna utusan Allah SWT. Nah, beberapa hari sebelum Maulid Nabi lalu, tanpa sengaja aku mendengarkan lagu Gita Gutawa yang berjudul Kisah 8 Dirham di salah satu tempat makan dekat kost-ku. Ada yang tahu lagu itu? Yang belum pernah ndengerin atau yang lupa itu lagunya kayak apa, bisa lihat video ini dulu. Jangan cuma didengerin aja, masuk telinga kanan keluar telinga kiri, coba masukkan dalam hati :) Subhanallah banget pek kisahnya Nabi Muhammad yang satu ini. Lagu ini memang menceritakan salah satu sifat beliau yang sangat dermawan kepada siapa saja tanpa pandang bulu. Coba kita terawang di jaman sekarang ini, jaman di mana mayoritas manusia hanya memikirkan diri sendiri, adakah manusia yang meneladani satu saja sifat Nabi Muhammad SAW tersebut? Apalagi sifat-sifat bai

Mereka Hanya 'Berbeda'

Dulu, orang-orang yang mencurahkan kegundahgulanaannya kepadaku hanyalah teman-teman dekatku. Tapi itu dulu. Sejak kuliah ini, bukan teman-teman terdekatku yang malah lebih sering menceritakan kisah hidup mereka kepadaku, melainkan beberapa temanku yang bisa dibilang  'berbeda' karena sesuatu hal yang dilakukan oleh beberapa temanku itu tidak dapat diterima oleh kebanyakan orang.  Dan aku sangat bersyukur atas semua ini. Dari yang awalnya hanya berniat membantu meringankan beban pikiran mereka, kegundahgulanaan mereka, aku pun menyadari bahwa akulah yang sesungguhnya banyak belajar dari mereka. Betapa kuatnya, betapa tegarnya mereka menghadapi ujian-ujian dari Allah yang rasanya aku belum tentu bisa menghadapinya jika aku mendapat cobaan seperti itu. Hanya saja, mungkin ada beberapa cara yang mereka lakukan dalam menghadapi cobaan tersebut yang masih disertai dengan emosi, hawa nafsu, pelampiasan, dan hal-hal lain yang membuat mereka malah mendapatkan masalah-masalah baru,