Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2017

Pergolakan Antara Menjadi Benar Atau Baik

Awal Desember lalu, aku tidak sengaja menemukan trailer video film Wonder, kok bagus kayaknya ya , batinku. Disebutkan pula bahwa film tersebut diangkat dari novel berjudul sama karya R. J. Palacio. Jujur, aku belum pernah mengetahui penulisnya, sepertinya aku saja yang kurang banyak membaca buku-buku luar. Tanpa berpikir panjang, aku search di goodreads.com , platform yang biasanya aku manfaatkan sebelum membeli dan membaca buku-buku. And great, rating -nya bagus dan mostly  para pembaca memberikan review yang sangat baik. Tidak sengaja pula, aku menemukan sebuah quote dari buku tersebut, sesuatu yang sempat ditanyakan Anggit beberapa hari sebelumnya, yang awalnya aku masih bingung harus menjawab apa. Source: www.goodreads.com Well, fix harus nonton film ini. Apalagi beberapa hari setelahnya, Nabila merekomendasikan film ini untuk ditonton. Meskipun aku harus mengunjungi bioskop lagi setelah terakhir kali menonton di bioskop awal tahun 2016 lalu. Meskipun mungkin aku

Safari, 1 Year (and Still Counting)

Ekspresi ke-13.  12 orang yang menyebut diri mereka sebagai Safari, Satuan Fasilitator Ekspresi. Unik.  Karakter khas yang melekat pada tiap individu, tidak menjadikan mereka berjalan sendiri-sendiri, justru mampu membuat mereka saling melengkapkan diri.  Menyempurnakan keseruan LKMM TM ITS 2017 hingga menjadi-jadi.  Mendekap erat generasi penerus dan pelurus KM ITS, para Penebar Ekspresi. *** "Mbak seneng ga Mbak jadi ibuknya Safari?" , tanya salah satu dari kalian. "Alhamdulillah seneng, tapi degdegan wkwkwkw",  jawabku. *** Hei, kalau aku benar-benar jadi ibu, hari ini aku sungguh bersyukur melihat pertumbuhan dan perkembangan kalian. Sudah mulai bisa berbicara, sedikit demi sedikit membicarakan masa depan diri kalian, orang-orang di sekitar kalian. Tak hanya itu. Kalian sudah mulai bisa berjalan, meskipun sedikit tertatih dan sekali dua dibantu kakak-kakak kalian untuk berdiri tegak lagi. Mulai berjalan lagi dan dengan ngotot

Diskusi Online "Tentang Al-Quds: Situasi Politik dan Prospek Masa Depannya" - Part 2, Tanya Jawab dan Kesimpulan

# TANYA JAWAB Peserta:  Sikap kita sebagai seorang muslim yang tinggalnya jauh dari komunitas yg peduli Palestina. Sebutlah istilahnya awam. Bagaimana jika memang benar-benar belum menemukan teman atau komunitas tentang Palestina? Kemudian, bagaimana cara dan sikap terbaik kita agar rasa peduli, empati, atau cinta terhadap Palestina senantiasa terjaga dengan baik? Edgar Hamas: Pertama , memahami Palestina dan meluangkan waktu untuk mendalami permasalahan Palestina. Kedua,  bersikap aktif ketika terjadi krisis kemanusiaan di Palestina. Jangan berpaku tangan sambil komentar, "ah, jauh ini, ngapain peduli", nah itu dia akan mematikan nurani. Ketiga , bersatu dan hindari perpecahan. Kok bisa? Iya. Sebab Palestina tidak akan bebas jika kita terbiasa untuk berpecah belah. Oke bendera boleh beda, ormas boleh beda, tapi saat Palestina butuh kita, yuk kita satu suara. Keempat , menggunakan produk lokal secara maksimal. Mengapa? Ya inilah yang bisa kita lakukan sebagai ma

Diskusi Online "Tentang Al-Quds: Situasi Politik dan Prospek Masa Depannya" - Part 1, Materi

Sebuah diskusi online yang diselenggarakan oleh FSLDK Surabaya Raya, disampaikan oleh  seorang penulis dan penggiat sejarah peradaban Islam,   Muhammad Edgar Hamas . Dan baru tahu kalau ternyata umur beliau sama seperti umur saya. Maasyaa Allah poool, berasa belum ada apa-apanya dibanding beliau yang ilmu, prestasi, dan kontribusi untuk menabung saham surganya begitu luar biasa :") Yang kita bahas bukan tanah biasa. Bukan kota biasa. Bukan negeri biasa. Selamat datang dalam perjalanan mengarungi zaman, membuka sekat ruang dan waktu untuk sampai pada sebuah kesimpulan dan sudut pandang yang luas. Memahami Palestina tidak bisa dengan kacamata kuda; dari satu sudut pandang kemudian dengan salah kaprah mengambil kesimpulan. Inilah foto sebuah kota dengan konflik yang terus terjadi selama berabad lamanya. Bahkan, semenjak diutusnya Nabi Adam menjadi manusia pertama. Al Quds namanya. Atau Jerusalem, atau kota Elia.   # Situasi Politik dan Proyeksi Masa Depan Baitul M

Sederhana. Tapi Bikin Ketagihan.

Seperti yang telah aku post di Instagram Story -ku dua hari lalu. Ada sesuatu hal yang sederhana. Tetapi insya Allah bermanfaat, tidak hanya untuk diri sendiri, juga untuk orang-orang yang membutuhkan. Dan entah mengapa membuatku ketagihan untuk rutin melakukannya. Yap, kegiatan Jumat Berbagi. Berawal dari ajakan Rizal, sesama Fasilitator Pemandu Reformasi yang lulus duluan, untuk mengikuti kegiatan bagi-bagi nasi bungkus setiap Jumat seusai Sholat Jumat ke orang-orang yang membutuhkan di sekitar kampus kami, seperti pemulung, pengemis, tukang becak, dsb, sekitar bulan Februari/Maret 2017 lalu. Kegiatan ini diinisiasi oleh Gerakan Peduli Sekitar yang digagas oleh teman-temanku: Rizal, Nindy (temanku Pengajar Tangguh ITS Mengajar), & Nabila (baru mengenalnya sejak mengikuti Jumat Berbagi). Aku tertarik mengikutinya. Sayangnya, amanah di LKMM TM ITS tahun ini seringkali menahanku agar tetap stay di tempat pelatihan setiap Jumat siang. Tidak hanya sekali dua kali menda

Embun yang Tenggelam dalam Hujan

Source: http://nurraniima.blogspot.co.id Waktu itu kamu bilang, kamu suka hujan. Kamu juga mengatakan kepadaku bahwa kamu sengaja berdiri beberapa menit di tepi jendela ruangan kerjamu yang berada di lantai tujuh gedung kantor kita saat hujan turun. Tersenyum bahagia menikmati pemandangan kota Bandung, kota impian tempat tinggalmu bersama pendamping hidupmu kelak. Mensyukuri nikmat Tuhan atas kenyataan bahwa kamu telah lebih dulu menetap di sini sebelum bertemu dengannya. Menurutmu, hal itu sungguh menyenangkan dan menenangkan. Senin, 27 November 2017. Pukul 16.45 WIB. Ruang kerjamu (re: Embun), teman baikku (re: Rainy). Tetapi sore ini kamu tidak begitu. Maaf, aku tidak sengaja melihatmu dalam kondisi seperti itu, saat hendak mengajakmu melakukan rutinitas kita bersama setiap hari Senin hingga Jumat sore. Pulang kantor bersama. Terlihat jelas bahwa kamu sedang tidak tersenyum bahagia seperti biasa. Matamu sayu. Pandangan matamu kosong. Bibirmu terlipat. Apa yang membuatmu b