Skip to main content

Posts

Showing posts with the label story

Retrouvailles.

# Dinda 4 Januari 2015 Wellington, New Zealand “Hallo... Iya Bunda… Iya jadi kok Bund… ini aku lagi packing Bund... flight jam 1 siang ini... iya Bund, tapi baru bisa ke Surabaya tanggal 7 ya Bund, maafkan aku… okay Bundaku tercinta...” Musim panas kali ini tak segan memberikan sinar matahari pagi yang benar-benar hangat dan membuat diri ini lebih bersemangat. Bagaimana tidak? Akhirnya aku akan kembali ke Indonesia, setelah satu tahun setengah menempuh pendidikan S2 di salah satu universitas tertua di kota yang ramah ini. Aku sungguh tidak sabar ingin segera bertemu dengan Bundaku tercinta, seorang single parent yang sangat strong dan jarang mengeluh dalam membesarkan dan mendidikku dan adik laki-lakiku yang cukup jahil. Aku juga tidak sabar ingin segera bertemu dengan teman-teman seperjuangan dan adik-adik “Rumah Cahaya” yang selalu mengajarkanku banyak hal tentang kehidupan. Namun sayangnya, aku tidak bisa langsung kembali ke Surabaya. Yak, kebetulan aku diundang men...

ITS Mengajar for Indonesia #Part 1

“Panas terik matahari dan jarak tempuh yang begitu jauh tak menyurutkan tekad kami untuk mengabdi. Senyum polos dan canda tawa mereka selalu membuat diri ini lebih bersemangat.“ Bulan Juni lalu, tepatnya mulai tanggal 8 Juni hingga 28 Juni 2015, aku mengikuti program ITS Mengajar for Indonesia (IFI) 2015 bertempat di Desa Sumberejo, Tongas, Kabupaten Probolinggo. Aku diamanahi menjadi salah satu Pengajar Tangguh Angkatan 2 bersama 25 temanku yang lainnya untuk berbagi dan mengabdi selama tiga minggu di sana. Rasanya baru kemarin aku menemani Mas Acay menghadiri apel pelepasan Pengajar Tangguh Angkatan 1 untuk mengabdi di Pulau Mandangin, Madura. Alhamdulillah Allah mengabulkan salah satu impianku setelah hampir setahun menanti Oprec Pengajar Tangguh Angkatan 2. Yak, untuk mencapai ini semua, aku melewati beberapa tahap seleksi, mulai seleksi berkas, simulasi mengajar di kampung binaan HMJ lain, hingga interview. Dan akhirnya saat acara I’M LIFE, diumumkan 24 Pengajar Tangguh Angka...

Daun yang Hampir 'Jatuh'

Jadi ceritanya saat ini aku bagaikan sehelai daun. Daun yang masih menempel di ranting pohon rimbun yang selalu memberi keteduhan tersendiri untuk makhluk hidup di sekitarnya. Tapi aku tahu, waktuku tidak akan lama lagi. Tubuhku serasa mulai rapuh dan tidak kuat lagi menempel pada ranting. Beberapa waktu ke depan, aku tidak akan bersatu dengan pohon ini lagi. Aku akan gugur, jatuh ke permukaan tanah di bawah sana dengan berteman cacing dan makhluk hidup lain yang belum terlalu aku kenal. Sungguh ini keputusan yang sangat sulit bagiku. Di saat aku terlanjur merasa aman dan nyaman bersatu dengan ranting dan pohon, di sisi lain aku sedang dibutuhkan makhluk hidup di bawah sana untuk membantu menggemburkan tanah bersama cacing secara alami. Bingung. Sedih. Jujur saja aku takut mengambil keputusan yang salah, karena ini menyangkut roda kehidupan alam ini. Mana yang sebaiknya kupilih? Haruskah ku tetap menggugurkan diri untuk membantu cacing dan makhluk hidup lain yang jelas-jelas mem...

Akhirnya Jatuh Juga

aku mau cerita nih.. seminggu yang lalu tepatnya hari senin aku belajar berjalan dengan kedua kakiku. semangat sekali waktu itu. aku mulai bisa berjalan tanpa bantuan orang lain.  keesokan harinya tepatnya hari selasa aku mulai berlari mengejar kelinci tetanggaku sampai aku berhasil menangkapnya. sangat menyenangkan. hari rabunya, aku berjalan-jalan santai di taman. tidak sengaja aku tersandung batu dan jatuh deh. lututku berdarah. aku mengobatinya dengan obat merah. hari kamis aku beistirahat di rumah untuk memulihkan lututku yang masih terluka, supaya keesokan harinya aku bisa berjalan-jalan dan berlari-lari lagi seperti hari-hari sebelumnya. hari jumat aku aku berlatih berjalan lagi untuk menyeimbangkan badanku. sayangnya, aku terpeleset. lututku yang mulai sembuh terluka lagi.  sabtu dan minggu aku kembali memulihkan keadaanku. aku juga bersenang-senang. berjalan-jalan santai dengan keluargaku. sungguh waktu yang berkualitas. jarang bisa sep...

Teman Macam Apa Aku Ini?

Ruang kelas XI-IPA 9. Jam 06.20. Tak seperti biasanya, hari ini aku datang agak siang. Aku merasa tidak bersemangat sejak berangkat ke sekolah tadi. Dan sekarang jadi lebih tidak bersemangat. Bukan karena malas masuk sekolah. Tapi gelisah. Gelisah menunggu kedatangannya. Berkali-kali aku bertanya dalam hati hari ini dia masuk atau tidak, karena belum satu pun pesanku yang dibalasnya. Teet..Teet.. Bel tanda masuk berbunyi. Aku memandang ke arah pintu. Berharap cowok kece yang berkeliaran di pikiranku saat ini membukanya. Dan aku akan berteriak "JOKO, AKU KANGEN..".  Nihil. Satu jam pelajaran berlalu dan tidak ada yang membuka pintu kecuali guruku. Dia tidak datang lagi . Aku makin tidak bersemangat. Aku lebih memilih diam dan tidak ingin bergabung dengan yang lain. Aneh rasanya. Seperti ada yang kurang. Sepertinya separuh jiwaku pergi #apaseh -____- Deg. Tiba-tiba aku teringat sesuatu yang pernah ditulisnya di buku agendanya. Aku langsung lemas. Takut, sedih. Tidak ...

Perjalanan Ini Terasa Sangat..

           Stasiun Gubeng, 15.55 "mbak, beli tiket kereta Penataran yang jam 16.20 satu" "maaf, sudah habis. tinggal yang jam 18.45" "alamak habis" mati aku. segera kulihat jadwal kereta yang terpampang di papan di atas loket. dan aku memutuskan untuk membeli tiket yang lain. "kalo gitu, komuter yang jam 17.35 satu mbak" "2 ribu mbak"  "makasi mbak"             Aku langsung mengeluarkan handphone ku dari saku dan mencari kontak 'Mama'. "Assalamualaikum Ma. aku sudah beli tiket tapi yang komuter jam 17.35. penataran yang jam 16.20 habis, tinggal yang jam 18.45, tapi aku nggak mau kemaleman. nanti ayah jemput di porong ya ma." "lo kak, ayah sakit ini. yaudah gakpapa nanti dijemput ayah wes. hati-hati ya kak." "iya ma"            Alhamdulillah akhirnya aku akan pulang setelah beberapa minggu tidak pulang ke Pasuruan. Sudah kangen berat sama oran...

Dunia Lain

        Malam semakin larut. Aku terus berjalan di trotoar yang tidak rata ini. Entah ke mana kakiku melangkah. Tak ada tujuan. Tak ada harapan. Hanya pandangan kosong yang bisa kuberikan ke sekelilingku. Orang-orang berlalu lalang di sekitarku, namun tidak kuhiraukan. Bunyi klakson kendaraan bermotor di jalan raya pun tidak kuhiraukan. Aku merasa berada dalam duniaku sendiri. Dunia yang sepi dan hampa. Dunia yang baru aku pijak beberapaa bulan ini. Ya, beberapa bulan lalu aku terjebak ke dalam dunia asing ini, lebih tepatnya dunia yang aneh. Aku tidak tahu bagaimana aku bisa berada di dunia ini. Tiba-tiba saja saat aku pulang kerja, aku merasa ada di dunia ini, padahal tubuh fisikku berada di rumah, aku tidak mungkin salah lihat dan salah berjalan. Meskipun begitu, aku merasa berada di tempat lain yang tidak aku ketahui secara pasti.          Aku tetap berjalan dengan pandangan kosong. Rumahku kira-kira 100 meter dari tempatku b...

Penyu & Kerajaan Lautku

    Anjeli bersahabat dengan seekor penyu bernama Zizi. dulunya, zizi zelalu singgah ke kepulauan Derawan untuk bertelur. tapi saat ini penyu yang singgah untuk bertelur semaikn sedikit, demikian pula dengan zizi. anjeli rindu bertemu lagi dengan zizi.     Datanglah tim ekspedisi Dancow bersama Ringgo Agus Rahman ke kepulauan Derawan untuk membantu Anjeli. mereka naik boat menuju pulau itu. sesampainya di sana, mereka bertemu dengan seorang petugas penangkaran penyu. beliau menjelaskan tentang proses perkembangbiakan penyu dari bertelur hingga menetas. kemudian mereka menuju ke tepi pantai dan bermain-main di sana.     menjelang malam, mereka mendirikan tenda di tepi pantai. malam itu tepat malam bulan purnama. biasanya para penyu singgah ke pulau untuk bertelur pada malam bulan purnama. mereka akan menunggu zizi datang ke pulau itu malam itu juga. agar penyu mau singgah ke pulau, tidak boleh ada nyala lampu yang terlalu terang. selain itu, penyu juga ...