Skip to main content

Penyu & Kerajaan Lautku

    Anjeli bersahabat dengan seekor penyu bernama Zizi. dulunya, zizi zelalu singgah ke kepulauan Derawan untuk bertelur. tapi saat ini penyu yang singgah untuk bertelur semaikn sedikit, demikian pula dengan zizi. anjeli rindu bertemu lagi dengan zizi.
    Datanglah tim ekspedisi Dancow bersama Ringgo Agus Rahman ke kepulauan Derawan untuk membantu Anjeli. mereka naik boat menuju pulau itu. sesampainya di sana, mereka bertemu dengan seorang petugas penangkaran penyu. beliau menjelaskan tentang proses perkembangbiakan penyu dari bertelur hingga menetas. kemudian mereka menuju ke tepi pantai dan bermain-main di sana.
    menjelang malam, mereka mendirikan tenda di tepi pantai. malam itu tepat malam bulan purnama. biasanya para penyu singgah ke pulau untuk bertelur pada malam bulan purnama. mereka akan menunggu zizi datang ke pulau itu malam itu juga. agar penyu mau singgah ke pulau, tidak boleh ada nyala lampu yang terlalu terang. selain itu, penyu juga tidak suka jika ada banyak orang di sekelilingnya. mereka menunggu hingga larut malam. namun, tak ada satu penyu pun yang singgah ke pulau itu. anjeli sedih karena belum bisa bertemu dengan zizi. kak ringgo menghiburnya dengan mengatakan bahwa mereka masih bisa mencobanya besok. lalu anjeli tidak bersedih lagi.
    keesokan harinya. pagi-pagi sekali, mereka menuju sebuah danau. danau itu berair payau karena terbentuk dari air laut yang terbendung dan lama-lama bercampur dengan air tawar. di sana ada beberapa spesies ubur-ubur. ubur-uburnya tidak menyengat karena berada di air payau, sehingga daya serap ubur-uburnya berkurang. mereka menyelam ke danau itu dan bermain dengan ubur-ubur. sore harinya mereka kembali ke pulau untuk menunggu kedatangan zizi lagi.
    seperti kemaren, sesampainya mereka di pulau, mereka mendirikan tenda dan mempersiapkan lampu yang remang. mereka duduk di bawah tenda sambil memandangi lautan yang begitu luas, menunggu kemunculan zizi dari sana. yang dinanti-nanti pun akhirnya datang juga. zizi berenang ke tepi pantai dan berjalan di pantai untuk menemukan tempat yang tepat untuk bertelur. anjeli, ringgo, dan tim ekspedisi dancow lainnya, mengikuti zizi. setelah zizi menemukan tempat yang tepat untuk bertelur, dia berhenti di situ dan langsung menggali pasir pantainya hingga menjadi cekung. lalu, dia mulai bertelur. mereka mengamati zizi bertelur. telur zizi banyak sekali, kira-kira ada 98 butir. setelah zizi mengeluarkan semua telurnya, dia menutup kembali pasirnya. lalu dia berjalan menuju laut dan mulai berenang lagi ke lautan. anjeli, ringgo, dan tim ekspedisi dancow senang sekali bisa melihat zizi datang dan bertelur di pulau itu.
    keesokan harinya, mereka memindahkan telur-telur zizi ke tempat penangkaran penyu. di sana, semua telur zizi ditimbun lagi di dalam pasir. beberapa minggu kemudia, telur-telur zizi menetas. satu per satu anak zizi keluar dari pasir. mereka sangat lucu dan menggemaskan. Alhamdulillah, anak-anak zizi yang menetas ada 98 ekor, berarti tidak ada telur yang tidak menetas. anjeli, ringgo, dan tim ekspedisi dancow melepaskan anak-anak zizi ke tepi pantai. mereka dilepas ke laut agar bisa hidup bebas dan mandiri. kata bapak petugas penangkaran penyu, kemungkinan anak-anak zizi selamat setelah dilepas ke laut sangat kecil karena banyak predator laut yang memangsa anak-anak zizi.

    yak, itulah persahabatan seorang anak kecil bernama anjeli dengan seekor penyu bernama zizi. meskipun mereka berbeda jenis makhluk hidup, namun dengan adanya kasih sayang dan pengertian terhadap hewan, terutama hewan langka seperti penyu, maka akan ada keterikatan antara manusia dan hewan tersebut. tidak hanya penyu, hewan-hewan lain juga bisa menjadi sahabat manusia. dengan adanya persahabatan antara manusia dan hewan, kita bisa menjaga kelestarian makhluk hidup di bumi kita tercinta ini. dengan begitu, kerusakan alam dapat ditekan dan terjadi keseimbangan ekosistem di bumi.

semoga bermanfaat ya gyus :)

Comments