Skip to main content

So, what am I going to do?

"Lanjut Pemandu TM kan Zi?"
"Siap-siap ntar lagi pendaftaran Pemandu TM Zi.."
"Ciee calon sekmen.."
"Hallo Zizi calon menseskab atau menkeu.."
dan lain sebagainya.

Yaa begitulah komentar orang-orang di sekitarku saat aku bertemu dengan mereka atau saat memulai obrolan di media sosial. Beberapa orang beranggapan bahwa aku akan mendaftar sebagai Pemandu LKMM TM 2017, mengingat semester lalu aku menjadi Fasilitator Pemandu LKMM TM 2016, dan biasanya pendaftaran Pemandu TM dilaksanakan sekitar bulan September. Ada juga yang mengajakku untuk lanjut di BEM ITS, melihat kondisi internal bidang yang aku jalani saat ini bisa dikatakan kurang maksimal. Ada juga yang beranggapan (kalau yang ini bercanda banget sepertinya haha) bahwa aku akan menjadi menseskab/menkeu BEM ITS, ndak mungkin banget kan? Haha, aku mah siapa yang cuma ngurus proposal LPJ SPJ selama kepengurusan ini.

Kalau dipikir-pikir, hampir sama seperti tahun lalu ya hehe. Sempat terpikir olehku untuk bergabung dengan BEM ITS pada tahun ketiga, di BSO IECC tepatnya, tapi Allah berkehendak lain hehe, ndakpapa lah sama-sama BSO nya kok hehe. Di sisi lain, juga diajak untuk lanjut di HIMATEKK, namun karena unit sebelah katanya jauh lebih membutuhkanku, jadi aku lebih memilih lanjut ke unit sebelah, toh HIMATEKK tanpa aku juga bisa berjalan dengan baik kan? :) Memang manusia tidak pernah puas ya, Astagfirullah.. Dulu saat masih maba, ingin bergabung di himpunan jurusan. Tahun kedua di himpunan jurusan, ingin bergabung dengan bem universitas. Tahun ketiga bergabung dengan bem universitas, ingin berkontribusi lebih luas lagi, tidak hanya di lingkup universitas saja. Lalu setelah lulus kuliah, mau melakukan apa lagi? Terutama untuk Indonesia dan umat Islam.

source: www.google.com
Membahas akan jadi apa diri ini nantinya, mau berkontribusi di mana, bagaimana cara menebarkan kebermanfaatan yang nyata, selalu menjadi pertimbangan yang tak cukup dipikirkan satu dua hari, bahkan beberapa jam. Setelah melalui berbagai macam proses dan tempaan di beberapa organisasi, baik yang bergerak di bidang sosial / pengabdian masyarakat (sesuai passion diri), keagamaan, pun dalam hal pelatihan pengembangan softskill mahasiswa, jujur saja mulai ada rasa lelah terus menerus terikat dengan peraturan, tata kelola, permasalahan, bahasan, dan segala tetek bengek organisasi yang ada. Meskipun telah mengikuti, bahkan mengisi materi mengenai organisasi di lingkup universitas, namun rasanya tidak ingin lagi terikat dengan hal-hal yang sama, lagi dan lagi. Ingin rasanya melakukan sesuatu sesuai kehendak diri sendiri. Bukan berarti hura-hura menghabiskan waktu dan uang untuk hal sia-sia belaka. Namun lebih ke melakukan sesuatu yang bermanfaat atas kehendak sendiri, yang kita kelola sendiri, bukan terikat dengan orang lain. 

Sempat terbersit olehku dan teman-teman sepemikiran, ingin rasanya merintis sesuatu. Sesuatu yang sebenarnya kami pun belum tahu pasti bentuknya dan apa yang akan kami lakukan. Intinya kami ingin membuat sesuatu mulai tahun akhir kuliah kami, untuk nantinya setelah kami lulus, ingin kami perluas dan kami kembangkan, insya Allah. Kami merasa bahwa melakukan sesuatu hal untuk orang-orang yang membutuhkan di sekitar kami akan jauh lebih menyenangkan daripada menghabiskan waktu dan uang untuk kesenangan semu. Apalagi jika orang-orang tersebut tersenyum senang, merasakan manfaat atas apa yang diberikan Allah melalui kami. Isn't it happy to see other people happy? :)


Teringat untaian kata yang baru saja dikirim temanku, mungkin bisa menjadi pelajaran untuk kita semua (beberapa part ada yang sengaja tidak kucantumkan):

"Berapa banyak yang membesar di kampus, tapi mengecil di masyarakat. Menjadi jagoan di kampus, menjadi sandera di masyarakat. Kampus itu tempat berlatih, masyarakat medan tempurnya. Jangan terbalik. Anda aktivis BEM? BPM? UKM? Pecinta Alam? Tanyakan pada dirimu: Jadi apa di masyarakat? Ukuran kontribusi tidak selalu dimulai dari hal-hal besar. Tapi bisa jadi hal sederhana dan mendasar. Anda aktif di ROHIS? Senior di lembaga da'wah kampus? Anda sekretaris BEM/BPM, Aktivis organisasi atau jagoan bikin event di kampus. Jadi karyawan di perusahaan besar? Jadi manager? Senior manager? Kalau di masyarakat jadi apa?


Mari berjanji untuk lebih mengenal dan lebih aktif di masyarakat. Lebih akrab. Lebih dekat dengan orang orang di sekitar kita. Berjanjilah, jika kau adalah aktivis mahasiswa / karyawan perusahaan besar, yang hanya pulang sebulan sekali atau pulang selalu larut malam. Jadikanlah keberadaanmu di rumah adalah cahaya bagi masyarakat. Sesampainya kau di rumah, keluarlah. Berbaurlah. Kunjungi keramaian. Tegur sapalah. Bertanyalah. Bergabunglah. Turut serta. Kehadiran kita yang sesaat bisa jadi berharga bagi tetangga dan masyarakat. Kesertaanmu yang sebentar bisa jadi penuh makna bagi mereka.

Orang-orang besar, dimanapun tetap berperan besar. Orang-orang kecil, berperan hanya sewaktu-waktu. Orang luar biasa, turut serta, mengambil peran dan berkontribusi dalam situasi dan kondisi luar biasa.


Pengangguran yang sibuk dan peduli dengan tetangga lebih baik daripada trainer, motivator, penulis, jagoan twitter yg sibuk dengan diri sendiri. Jangan salah, aktivis karang taruna lebih disayangi tetangga dibanding aktivis kampus. Lulusan SD yang aktif di kegiatan masyarakatnya, lebih berarti dari lulusan sarjana yang hanya sibuk ikutan kompetisi karya tulis.

Mari, masih tersisa banyak waktu untuk KEMBALI PULANG ke masyarakat, ke 'rumah'-mu yang sesungguhnya. Saat kau melakukan itu, saat itu kita memahami makna dasar kepemimpinan. Semua bermula dari sini, dari titik terkecil."



Iya, aku tahu, "kita belum jalan karena kita tidak pernah memulainya". So, I just want to start all of these, be a person who always give benefits to the people around me, especially to the people who really need our presence to make them happier and safe. May Allah guide me, guide all of us, show the way and make us stronger to do that. Bismillah..


Keep educating and inspiring ^^
ZIR

Comments