Skip to main content

Ijinkan Aku Bersedih, Ya Allah

Tak terasa sudah sekian minggu dari waktu wisuda 116 ITS. Ribuan wisudawan yang kini menjadi alumni telah dan sedang berjuang menggapai masa depan, berusaha menemukan tempat yang diberkahi Allah sebagai tempat terbaik untuk menebarkan kemanfaatan selepas kuliah. Termasuk aku dan teman-temanku. 

Hal ini berarti bahwa satu per satu dari kami mulai pergi meninggalkan kampus perjuangan dan kota pahlawan yang mungkin sudah sangat melekat dalam memori kami. Kenangan menjalani kuliah bersama-sama, susah senang berjuang menyelesaikan amanah-amanah yang diemban, canda tawa yang menyenangkan dan mempererat persaudaraan. Mungkin sebentar lagi atau bahkan mulai detik ini, semua itu akan menjadi bahan obrolan kami saat bertemu lagi suatu hari nanti, atau menjadi bahan cerita kami kepada anak-anak kami kelak, atau mengendap bersama kepingan-kepingan memori lain menjadi pengingat dan pelajaran tersendiri sebagai bekal mengarungi luasnya lautan hidup yang belum kami ketahui ujungnya.

Allah, ijinkan aku bersedih malam ini. Meskipun Engkau telah mengingatkanku melalui kalimat baik di buku Tentang Kamu karangan Tere Liye, "Aku tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir, tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi". Namun, mengetahui satu per satu sahabat-sahabat baikku memulai kehidupan baru di tempat yang berpuluh, beratus, bahkan beribu kilometer jarak dari sini, membuatku tidak mampu menahannya. 

Allah, bantu aku untuk tersenyum melihat mereka mulai menunaikan kebaikan untuk diri mereka sendiri bahkan untuk kebaikan keluarga mereka dan Indonesia. Bantu aku untuk menerima dengan lapang bahwa hidup akan terus mengalami pergantian fase, seperti yang sudah pernah kulalui sebelumnya, dan bukankah aku juga pernah berhasil melakukannya? Bantu aku untuk meyankinkan diriku sendiri bahwa aku akan berhasil melewati fase yang hampir sama seperti saat itu lagi, ya Allah.


"Boleh sedih, tapi ndak boleh terus-menerus ya, Zi. Bukankah mengutarakan kesedihanmu kepada Allah akan membuat hatimu lebih lapang dan tenang? Karena Dia akan memberimu 'obat penenang' dan 'penghilang rasa sedih' melalui sesuatu yang tidak akan kamu sangka", rapalku dalam hati.

ZIR

Comments