Skip to main content

Got Some Lessons from the Psychiatric Hospital

Assalamu'alaikum :)
Hi! I come back again with another story :D

Tahu Rumah Sakit Jiwa? Ada yang pernah berkunjung ke sana?
Hmm mungkin kebanyakan orang akan langsung berpikir RSJ itu tempat orang-orang gila aja, yang terkadang tidak memakai pakaian lengkap, atau duduk di kursi roda dengan tatapan kosong seperti memikirkan sesuatu, terus teriak-teriak sendiri tidak jelas, dan ujung-ujungnya diamankan oleh para suster dan ditali di kamar seperti hewan peliharaan, diberi obat bius agar tenang dan akhirnya tertidur, selesai deh tidak ada yang membuat kekacauan lagi. Kok jadi kayak di film-film ya hehe maaf maaf.

Jadi, beberapa hari lalu, aku menemani Mamaku kontrol ke RSJ Lawang. Yang belum tahu Lawang di mana, kalau kalian mau ke Malang dari arah Surabaya atau Pasuruan, pasti ngelewatin Lawang, ya di situ hehe. Eits jangan berpikir macam-macam dulu ya tentang kondisi Mamaku, Alhamdulillah beliau sehat-sehat aja kok, cuma beberapa bulan ini mengalami anxiety disorder dan memang dirujuk oleh dokter untuk melakukan kontrol kepada psikiater ke RSJ Lawang tersebut. Itu kali pertama aku ikut Mama kontrol. Penasaran gimana sih kondisi di dalem RSJ itu hehe.

Sesampainya di sana, aku & Mama diturunin Ayah dari mobil dulu buat antri registrasi. Dan kalian tahu, ternyata banyak banget pasien yang kontrol ke RSJ. Jujur aku kaget saat tiba di tempat registrasinya, itu masih jam 9 pagi dan Mamaku dapet urutan nomor 69, padahal waktu registrasi dimulai jam 8.30 sampai jam 14.00. Berarti kan bakal ada kemungkinan lebih dari 100 pasien yang kontrol setiap hari, apalagi ada orang-orang tertentu yang kontrolnya per minggu, atau per 2 minggu, ada juga yang per bulan atau per 2 bulan, atau jangka waktu tertentu lainnya.

Ayahku juga bercerita, beliau pernah ngobrol dengan pasien-pasien lain saat menemani Mama kontrol. Ada pasien yang mengalami depresi karena putus cinta. Ada yang dulunya seorang santri di pondok dan diminta gurunya untuk menghapalkan Al-Qur'an setiap hari dengan target tertentu, karena merasa tidak kuat, dia merasa tertekan dan keluar dari pondok. Dan masih banyak cerita lainnya. Selama menunggu Mamaku kontrol, aku juga memperhatikan pasien-pasien yang antri masuk ruang psikiater. Ada yang terlihat normal-normal saja (mungkin sudah beberapa kali menjalani terapi dan sudah hampir pulih). Ada yang duduk diam dengan tatapan kosong dan harus dituntun saat berjalan kaki. Ada yang datang diantar mobil ambulance, hanya mengenakan celana pendek, tidak memakai baju atasan dan juga alas kaki (pasiennya laki-laki), dan lain sebagainya.

Dari semua yang aku lihat dan aku diskusikan dengan Ayah, aku merasa sangat bersyukur atas nikmat sehat yang Allah berikan padaku, keluargaku, teman-temanku, dan orang-orang di sekitarku. Gimana coba rasanya jadi pasien-pasien yang mengalami seperti itu? Mungkin tidak semua dari mereka bisa selalu merasakan nikmat ibadah, mungkin aja ada yang malah dijauhi oleh keluarga atau orang-orang di sekitar mereka karena kondisi yang sebenarnya tidak diinginkan siapapun. Gimana juga perasaan keluarga, terutama orang tua/istri/suami/anak pasien-pasien tersebut, pasti ada rasa sedih dan ingin anggota keluarganya menjalani hidup seperti orang-orang normal lainnya kan?

Dari pengalaman ini, aku juga mendapat pelajaran lagi. Apapun yang kita lakukan seharusnya dengan niat lurus untuk mengharap ridho Allah, bukan yang lain. Dan setiap masalah atau ujian yang kita miliki, sebaiknya ada tempat untuk menceritakannya, boleh pada makhluk Allah atau curahkan saja langsung pada Yang Maha Membolak-balikkan Hati, Allah SWT, karena semua akan mampu kita lalui jika yang kita tuju adalah Allah SWT. Malah kata Ayahku (entah dapet quote dari mana hehe), "jangan katakan pada Allah bahwa kita punya masalah, tapi katakan pada masalah bahwa kita punya Allah Yang Maha Segala-galanya". Insya Allah dengan selalu meminta pertolongan Allah dalam setiap hal yang kita lakukan, kita akan selalu dikuatkan dan dituntun untuk mendapatkan solusi-solusi terbaik sehingga tidak sampai mengalami 'tekanan berlebih' seberat apappun itu. Semoga kita semua selalu berada di jalan lurusn-Nya yaa, Aamiin :)

source: www.google.com
Keep educating and inspiring ^^
ZIR

Comments