Skip to main content

Mereka Hanya 'Berbeda'

Dulu, orang-orang yang mencurahkan kegundahgulanaannya kepadaku hanyalah teman-teman dekatku. Tapi itu dulu. Sejak kuliah ini, bukan teman-teman terdekatku yang malah lebih sering menceritakan kisah hidup mereka kepadaku, melainkan beberapa temanku yang bisa dibilang  'berbeda' karena sesuatu hal yang dilakukan oleh beberapa temanku itu tidak dapat diterima oleh kebanyakan orang. 

Dan aku sangat bersyukur atas semua ini. Dari yang awalnya hanya berniat membantu meringankan beban pikiran mereka, kegundahgulanaan mereka, aku pun menyadari bahwa akulah yang sesungguhnya banyak belajar dari mereka. Betapa kuatnya, betapa tegarnya mereka menghadapi ujian-ujian dari Allah yang rasanya aku belum tentu bisa menghadapinya jika aku mendapat cobaan seperti itu. Hanya saja, mungkin ada beberapa cara yang mereka lakukan dalam menghadapi cobaan tersebut yang masih disertai dengan emosi, hawa nafsu, pelampiasan, dan hal-hal lain yang membuat mereka malah mendapatkan masalah-masalah baru, dan cara-cara tersebut juga tidak sepenuhnya dapat diterima oleh orang-orang di sekitar mereka. Sehingga semakin banyak orang yang mengasingkan mereka, tidak bersedia menerima mereka seutuhnya. Padahal sebenarnya mereka pun merasa sangat bersalah dan menyesal atas semua itu, sayangnya mereka hanya belum tahu bagaimana memperbaiki diri mereka, bagaimana agar orang lain menilai mereka sebagai orang baik kembali dan bersedia dengan ikhlas dan senang hati menerima mereka lagi.

Dari situ aku juga belajar, bahwa jangan sebegitu mudahnya memberi label buruk kepada orang lain atas kesalahan yang dilakukan, atas hal-hal yang tidak dapat kita terima. Aku pernah membaca kutipan di sebuah buku yang intinya "dari banyaknya kebaikan yang dilakukan oleh seseorang, jika orang tersebut melakukan sedikit kesalahan saja, yang paling diingat oleh kebanyakan orang hanyalah sedikit kesalahan yang ia perbuat." Dan jujur saja aku tidak ingin menjadi bagian dari kebanyakan orang tersebut. Setiap orang pastilah melakukan sesuatu yang bernama kesalahan, tidak terkecuali Bapak Teladan kita, Nabi Muhammad SAW. Namun ingatlah juga bahwa pada dasarnya setiap orang itu baik, dan aku mempercayai itu sejak beberapa tahun lalu, apalagi diperkuat dengan beberapa buku yang aku baca yang memberi pesan baik tersirat maupun tersurat bahwa memang pada dasarnya setiap orang itu baik. Pasti ada faktor-faktor tertentu yang membuat mereka melakukan hal-hal 'berbeda', yang kita pandang sebagai suatu kesalahan, sesuatu yang negatif, yang bahkan mungkin kita sendiri yang salah karena terlalu gegabah memberi label buruk kepada mereka dan tidak mengingatkan mereka dalam kebaikan.

Dan mungkin hal ini juga yang semakin menguatkanku untuk tidak bisa benar-benar marah kepada orang lain, bahkan sekalipun banyak orang yang menganggap orang lain itu 'sampah'.

Comments