Skip to main content

Diskusi Online "Tentang Al-Quds: Situasi Politik dan Prospek Masa Depannya" - Part 1, Materi

Sebuah diskusi online yang diselenggarakan oleh FSLDK Surabaya Raya, disampaikan oleh seorang penulis dan penggiat sejarah peradaban Islam, Muhammad Edgar Hamas. Dan baru tahu kalau ternyata umur beliau sama seperti umur saya. Maasyaa Allah poool, berasa belum ada apa-apanya dibanding beliau yang ilmu, prestasi, dan kontribusi untuk menabung saham surganya begitu luar biasa :")

Yang kita bahas bukan tanah biasa. Bukan kota biasa. Bukan negeri biasa. Selamat datang dalam perjalanan mengarungi zaman, membuka sekat ruang dan waktu untuk sampai pada sebuah kesimpulan dan sudut pandang yang luas. Memahami Palestina tidak bisa dengan kacamata kuda; dari satu sudut pandang kemudian dengan salah kaprah mengambil kesimpulan.

Inilah foto sebuah kota dengan konflik yang terus terjadi selama berabad lamanya. Bahkan, semenjak diutusnya Nabi Adam menjadi manusia pertama. Al Quds namanya. Atau Jerusalem, atau kota Elia.
 


# Situasi Politik dan Proyeksi Masa Depan Baitul Maqdis 
Baitul Maqdis, atau Al Quds, atau Elia Capitolina ketika berada di bawah kekuasaan Romawi, bukanlah sekadar sebuah kota. Lebih dari itu, dia adalah ruang dimana banyak peradaban bertemu, banyak ide-ide dan gagasan beradu, dan bersinggungan di atasnya banyak sekali kekuatan. Tidak salah jika seorang ilmuwan muslim, DR Muslih Abdul Karim mengutip perkataan Ulama, bahwa Palestina yang di dalamnya ada Al Quds adalah “Ummul Ma’arik”, Mother of Battles, Induk peperangan. Karena sangat banyak pertempuran dan clash of civilization (persinggungan peradaban) terjadi disana.

Pada kesempatan kali ini, pembahasan dibagi menjadi tiga titik besar. Pertama; adalah perlunya kita untuk membeningkan sudut pandang kita dalam melihat Palestina. Kedua; sebagaimana tema berbicara, kita akan membahas situasi terkini Al Quds secara khusus, Palestina, dan dunia Arab secara umum yang menjadi latar konflik. Dan ketiga; kita perlu untuk melihat akan berbagai kemungkinan yang akan terjadi setelah Trump mengumumkan dukungannya tehadap Israel untuk menjadikan Al Quds sebagai ibukota.


1. PEMBAHASAN PERTAMA; MEMBENINGKAN SUDUT PANDANG

# Apa itu Al Quds?
Itu pertanyaannya. Jangan pernah membahas jauh-jauh tentang satu masalah yang padahal kita tak mengerti apa hakikat permasalahan itu.

Al Quds memiliki banyak sekali nama. Orang Yahudi dan Nasrani menyebutnya sebagai Jerusalem, dan umat Islam menyebutnya sebagai Baitul Maqdis atau Al Quds (artinya : suci). Semua nama sangat berarti, dan kesemuanya sepakat bahwa kota ini adalah merkusuar penting bagi tiga agama langit. Bagi Yahudi, disinilah Nabi Sulaiman membangun Haikalnnya. Bagi Nasrani, disitulah Yesus disalib. Bagi umat Islam, disanalah Nabi Muhammad berangkat menuju langit ke tujuh dalam agenda agung berjudul Isra’ Mi’raj.

Al Quds tidak untuk muslim saja, tidak pula untuk Nasrani saja, atau Yahudi. Ia adalah hak semua pemeluk agama langit. Namun yang jadi titik penting dalam pembahasan kita adalah; dalam sejarah, kedamaian pemeluk 3 agama ini tidak pernah terwujud kecuali ketika di bawah kekuasaan muslim. Ini bukan sebuah klaim. Ini adalah fakta sejarah. Saya mengatakan ini bukan karena saya muslim, melainkan karena sepanjang referensi baik barat maupun timur, semuanya bersaksi bahwa Palestina secara umum, dan Al Quds secara khusus hidup dalam harmoni di bawah pemerintahan islami. Silahkan dibaca buku-buku Phillip K Hitti, Karen Amstrong, dan referensi barat lainnya sebagai keyword. “A people without the knowledge of their past history, origin and culture is like a tree without roots”, (Masyarakat tanpa pengetahuan tentang sejarah, asal dan kultur mereka, ibarat pohon yang tidak berakar), kata Marcus Harvey.

# Muncul kemudian Pertanyaan: Apa yang membuat Al Quds penting?
Pertama, karena disanalah sentral pertemuan dari 3 benua: Asia, Afrika, dan Eropa. Kedua, letaknya yang strategis membuat para penguasa ingin sekali menguasainya. Itulah mengapa sudah sangat terkenal kaidah geopolitik yang berbunyi, “siapa yang menguasai Palestina, maka ia akan menguasai dunia.” Ketiga, dan ini yang paling penting, tempat ini menjadi “pusat” tiga agama langit. Dan ini sangat berhubungan dengan iman. Bukan masalah politik atau militer. Keimananlah yang menjadikan kota ini benar-benar bermakna. Bahkan sampai-sampai tokoh zionis Yahudi, Benyamin DIsraeli berkata, “The view of Jerusalem is the history of th world; it’s more, it is the history of earth an heaven.” 

Inilah peta kuno yang dibuat geografer Eropa abad pertengahan untuk menjelaskan betapa Al Quds/Jerusalem/Elia adalah sentral dari 3 benua raksasa.

Bayangkan saja, logikanya, bagaimana mungkin tanah kecil yang tak sebesar jawa barat (Palestina seluas 26.990 km persegi, dan Jawa Barat seluas 37.174 km persegi) bisa menjadi titik penting yang selalu penuh dengan pergulatan kekuatan dunia? Sebab yang dicari bukanlah luasnya, bukanlah kekayaannya, namun karena kedudukan dan pengaruhnya. Itulah mengapa, dari sini kita perlu memahami, bahwa permasalahan Al Quds bukan semata-mata masalah politik. Dia adalah masalah peradaban yang sangat-sangat kompleks.

Adapun ini sebuah infografis yang mudah-mudahan cukup untuk menggambarkan secara sangat singkat pencaplokan yang dilakukan Yahudi atas tanah Palestina. Muslim dan Kristen menjadi korbannya. “Sebab Al Quds, adalah masa lalu, masa kini dan masa depan kita”, kata Khalid Meshal, pemimpin Hamas Movement di jalur Gaza.

# Pandangan Masing-masing Agama Secara Ringkas
 YAHUDI
Memandang bahwa Al-Quds adalah ibukota mereka, tidak ada yang berserikat dengan mereka walau satupun, sebagaimana pendiri Zionis, Mandell Slair berkata, “kalian menanyakan padaku apa keinginanku, maka Aku menjawab, bahwa keinginanku adalah Yerusalem. Kalian bertanya padaku, maka aku menjawab; Haikal, dan ia adalah sesuatu yang hilang dari kita. Apa yang kita anggap benar, adalah apa yang akan kita perjuangkan untuk meraihnya. Ialah negeri kita yang indah, keyakinan kita yang disucikan!”

 NASRANI
Kaum Kristiani memandang Palestina sebagai ikatan keyakinan, yang membuat mereka berkumpul dari saentero negeri untuk menziarahi Baitul Lahm (Bethlehem) di selatan Baitul Maqdis , dikatakan bahwa tempat tersebut merupakan maskot Yesus Kristus, sebagaimana diceritakan dalam Injil Matius halaman 4, dan dinamakan dalam Kitab Suci mereka sebagai “Rumah Daud”.

☪ ISLAM
Kaum Muslimin memandang bahwa Palestina, terutama Baitul Maqdis, adalah negeri yang diberkahi, disebutkan berkali-kali dalam Al-Qur’an dan dimuliakan dengan hadist-hadist Nabi Muhammad SAW. Allah berfirman, “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. Masjid Al-Aqsha memiliki keberkahan, begitupula tanah tempat ia kokoh berdiri. Di Palestina lah, terutama di Al-Quds, Nabi Adam alaihissalam membangun pondasi Masjid ini, 40 tahun setelah membangun Ka’bah di Makkah. (Hadits Abudzar Al Ghifari dengan sanad shahih).

# Fakta Penting
Dalam permasalahan Al Quds, kaum muslimin dan kristen banyak sekali bersatu padu dan memiliki keyakinan yang sama, bahwa kota ini untuk seluruh pemeluk agama langit. Namun Yahudi tidak. Dalam doktrin mereka yang tertulis di kitab talmud; Palestina adalah ibukota abadi mereka dan hanya untuk mereka, yang lain hanyalah binatang dan bangsa di bawah kendali mereka. Saat itulah konflik menjadi-jadi. 
 
Ini infografis yang menjelaskan penodaan Yahudi atas Masjid Al Aqsha selama 70 tahun lamanya.
  


2. PEMBAHASAN KEDUA: SITUASI TERKINI DI AL-QUDS

6 Desember lalu, dunia dikejutkan dengan pernyataan Trump mengakui Al Quds sebagai ibukota Israel. Tentu dunia geger dengan sikapnya yang sangat kontroversial ini. Apa alasannya ketika ditanya, “mengapa anda melakukan ini semua?’, jawabannya adalah; karena demokrasi. Sebab mayoritas kongres AS mendukung ini. Faktanya memang, anggota kongres didominasi oleh mereka yang mendukung kepentingan Yahudi. Bahkan bisa dibilang, sebagian besar anggota kongres AS telah dibeli suaranya oleh Yahudi.

Tahun 1995, kongres menyepakati untuk memindahkan kedubes AS dari Tel Aviv menuju Al Quds dan di saat yang sama juga mengakuinya sebagai ibukota Israel. Keputusan kongres tidak dijalani oleh para presiden hingga 20 tahun lamanya, sebab mereka meyakini bahwa kebijakan itu akan merusakn perdamaian dunia. Makanya, Trump mengatakan bahwa para presiden AS sebelumnya adalah pengecut. Ia lanjutkan, Trump malah mengatakan bahwa pemindahan ibukota ke Al Quds adalah hak Israel, untuk kemaslahatan AS dan demi perdamaian.

Itulah semuanya, asumsi fana dan perhitungan Trump yang salah fatal. Tak lama setelah itu, banyak sekali telpon dari pemimpin negara di dunia yang mengecam Trump. Bahkan rabi Yahudi ada yang tidak setuju, Rabi Yahudi Sebut Pemindahan Ibu Kota Israel Tak Tepat Waktu (https://m.cnnindonesia.com/nasional/20171208110329-20-261020/rabi-Yahudisebut-pemindahan-ibu-kota-Israel-tak-tepat-waktu/)

Mengapa pemindahan ibukota dari Tel Aviv ke Israel adalah ide yang sangat buruk? Setidaknya ada beberapa jawaban. Pertama, Amerika berarti telah merestui Israel untuk menjajah teritori yang bukan haknya, sebab Yerusalem/Al Quds adalah tanah yang dilindungi badan Internasional. Kedua, Amerika dengan sengaja ingin menyalakan kembali bara api konflik di atas tanah Palestina untuk mencegah Palestina merdeka seutuhnya. Ketiga, AS berarti telah mengatakan pada dunia, bahwa ia menjadi rekan Israel dalam membantai manusia. Keempat, AS telah memberi lampu hijau bagi Israel untuk mencaplok tanah Palestina. Kelima, memperkeruh sitausi antara dua negara (Israel dan Palestina). Keenam, mengancam kedudukan kota suci bagi tiga agama langit.

# Fakta Penting
Sejauh ini, setelah pidato kontroversial Trump, telah gugur 4 orang warga Palestina oleh agresi zionis Israel. Ada juga 15 orang yang luka-luka parah karena serangan mendadak Israel. Khusus di daerah Gaza, sudah ada 4 orang gugur dan 170 orang luka-luka. (sumber : @PalinfoAr)

Langkah Trump mengakui Al Quds sebagai ibukota Israel adalah kebijakan yang aneh. Ini bisa menjadi blunder baginya, bahkan ini ahistoris (tidak sesuai dengan arah sejarah yang terjadi di muka bumi ini). Mungkin ada yang bertanya, mengapa Trump melakukan kebijakan gila ini? Ada peneliti yang mengatakan bahwa Trump berusaha mengalihkan isu karena tekanan politik dalam negerinya. Sudah lama Amerika merusak negara lain untuk kepentingan domestik mereka sendiri. Ini tidak adil dan tidak beradab. Di dalam negeri, Trump kehilangan kepercayaannya, maka ia melakukan ‘caper’ untuk menegaskan bahwa dia ada dan kuat.

  
Maka Dunia Islam setelah itu langsung merespon dengan tegas. Bahkan Eropa melalui Macron (Presiden Perancis) menyayangkan sikap Trump. Infografis ini adalah siapa saja yang Erdogan (Presiden Turki) hubungi selepas pidato kontroversial Trump.
Bahkan Baba Katolik Theodorus, pemimpin koptik Mesir memboikot pertemuan dengan pejabat Amerika Serikat (Egypt's Coptic Pope and Palestinian President Abbas refuse to meet Pence over Jerusalem, http://sabahdai.ly/W8AO4C) Banyak sekali pejabat Al Azhar di Mesir yang menyerukan untuk memboikot produk AS, bahkan Grand Syaikh Al Azhar menyerukan khutbah Jumat kemarin diwajibkan seluruh khatib menyampaikan isu terkait Palestina. Kemarin di Masjid Nabawi, khatib juga berkali kali menyinggung problem Al Quds di hadapan jamaah. Dan dengan secepat kilat, setelah itu para penerjemah menerjemahkan khutbah ke banyak bahasa.


3. PEMBAHASAN KETIGA: WHAT’S NEXT?

# Apa yang akan terjadi setelah ini?
Keputusan Donald Trump ini akan menjadikan Palestina makin terbakar dengan konflik, sebagaimana saat ini dunia memiliki dua titik merah konflik di Korea dan Ukraina. Timur Tengah sudah sangat panas, ada banyak sekali permasalahan yang dibentangkan oleh Yahudi dan sekutunya untuk mencegah kebangkitan Islam di tanah Arab. Dengan konflik pemindahan ibukota ke Al Quds, Trump telah membuat Timur Tengah menjadi kawasan konflik paling panas di muka bumi. Sebenarnya, Trump telah membelah dunia kemudian menjadi dua blok baru; pro-Israel atau kontra-Israel. Dan akan banyak sekali kepentingan yang bermain untuk memanfaatkan situasi ini guna memukul Amerika. Diantaranya, Rusia dan Cina yang kini cenderung berseberangan dengan AS. Di dalam dimensi lain, Trump secara gegabah telah membangunkan singa tidur. Bernama umat Islam. Dan dia akan tahu bahwa umat Islam jika telah bangun dari tidur panjangnya, akan sangat bisa untuk menjadi kekuatan baru dunia yang mengalahkan dominasi AS-Eropa.

# Apa yang bisa kita lakukan untuk membantu terselesaikannya konflik di Palestina?
Terdidik, mendidik, itu yang utama. Ini adalah problem yang bisa dikatakan abadi sampai hari kiamat datang. Sebab, silahkan dicek di pengetahuan agama-agama langit, baik Islam, Nasrani, dan Yahudi, meyakini bahwa akhir zaman akan sangat lekat dengan problema Palestina. Bagi muslim contohnya. Palestina adalah; tempat kejadian akhir zaman akan berada di sana, ibukota negeri Islam akan berada di sana ketika akhir zaman, Dajjal akan dibunuh oleh Nabi Isa di pintu Ludd, yakni di sebuah daerah di Palestina. Ya’juj dan Ma’juj akan datang menyerbu bumi dan akan dimatikan di Palestina. Perang akhir zaman akan terjadi di Palestina.


* Karena materinya banyak, bagian sesi tanya jawab ada di postingan terbaru ya. Check this out: Diskusi Online "Tentang Al-Quds: Situasi Politik dan Prospek Masa Depannya" - Part 2, Tanya Jawab dan Kesimpulan


Keep educating and inspiring ^^
ZIR

Comments