Skip to main content

Sebersit Perenungan Awal Tahun

Tahun baru masehi seringkali menjadi penanda awal yang baru bagi kebanyakan orang di belahan benua manapun. Tak sedikit yang menggaungkan semangat baru, hingga social media mereka dipenuhi dengan cuap-cuap tentang itu. Kaleidoskop tahun sebelumnya juga memenuhi sudut kenangan mereka akan pencapaian-pencapaian yang telah dilalui. Berharap di tahun yang baru tersebut akan menjadi tahun dengan pencapaian-pencapaian lain yang lebih memukau daripada sebelumnya. Hingga jurnal harian, catatan di tembok kamar, atau catatan di beberapa sudut rumah mereka menjadi saksi tertulisnya resolusi besar baru, menjadi pengingat kala diri mereka kehilangan semangat menjalani hidup atau lupa sesaat akan tujuan yang telah ditetapkan di awal.

Patut diacuingi jempol bagi mereka yang melakukannya. Menandakan bahwa mereka memahami visi hidupnya dengan merincikan misi, hal-hal yang akan mereka lakukan untuk mencapai puncak tertinggi tangga visi mereka. Apalagi dibuat secara detail setiap tahunnya. Mengevaluasi misi pada tahun sebelumnya dan mulai menata ulang misi pada tahun selanjutnya. Meskipun tidak ada peraturan yang mengharuskan meyusunnya setiap awal tahun masehi. Karena setuap orang boleh melakukannya kapan pun sekehendak mereka, kan? Dan bukan berarti mereka yang tidak membuat resolusi atau menuliskan misi/hal yang akan dilakukan dan dicapai selanjutnya bisa kita sepelekan. Bisa jadi, mereka sudah paham benar harus mereka jalani dengan apa setiap detik dan jengkal hidup mereka. Sudah tertancap dalam hati dan pikiran mereka segala hal yang ingin dilakukan dan dicapai ke depannya. Memiliki self-motivation yang tinggi hingga tidak perlu menggunakan catatan-catatan kecil sebagai pengingat.

Sebersit terlintas dalam pikiranku. Bukankah sebenarnya yang terpenting dari semua itu adalah memastikan kembali niat kita dalam merencanakan sesuatu yang akan kita lakukan tersebut apakah pada akhirnya semua yang kita lakukan mampu menghadirkan rahmat, taufik, hidayah, dan inayah Allah SWT? Apakah niat kita sudah lurus hanya karena-Nya? Bukankah semua rencana yang kita buat seharusnya kita sesuaikan dengan jalan lurus-Nya? Sudahkah kita menyusun deretan rencana yang tidak ada satu pun yang akan menjauhkan kita dari-Nya?

Agar sepanjang tahun, bahkan hingga Malaikat Izrail menghampiri kita, Allah SWT senantiasa menganugerahkan rahmat berupa kasih sayang-Nya akibat dari hal-hal baik yang kita lakukan dengan niat untuk mendapatkan ridho-Nya. Taufik berupa izin dari Allah SWT untuk dapat melakukan hal-hal baik, mengingat manusia hanyalah perencana sejati, namun tetap Allah SWT-lah penentu rencana tersebut akan terjadi atau ditangguhkan atau bahkan tidak terjadi sama sekali. Hidayah berupa petunjuk dan bimbingan Allah SWT untuk dapat melakukan hal-hal baik, mengingat begitu terseok-seoknya kita saat iman turun. Inayah berupa pertolongan dari Allah SWT dalam melakukan segala sesuatu, pastinya berupa pertolongan menuju hal-hal yang baik menurut-Nya.

Semoga Allah selalu menjadi yang pertama dan utama. 
Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.

#ntms #selfreminder
Keep educating and inspiring ^^
ZIR

Comments