Skip to main content

Menolong Agama Allah

Beberapa hari yang lalu, aku sekeluarga berkunjung ke rumah Pakde Budeku di daerah Rungkut, Surabaya. Alhamdulillah kemarin dapet pelajaran lagi dari Pakde Eka. Salah satu yang paling aku ingat itu pas lagi ngobrol tentang Gaza. Terus jadi nyambung ke topik tentang 'Menolong Agama Allah'.

"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." - Q.S. Muhammad : 7

"... Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa." - Q.S. Al-Hajj - 40

Pada dua ayat tersebut jelas bahwa Allah akan menolong hamba-hambanya yang menolong agama Allah. Sebenarnya menolong agama Allah itu menolong yang gimana se? Kenapa harus menolong agama Allah? Bukannya kita (manusia) yang seharusnya butuh pertolongan Allah, bukan Allah yang meminta pertolongan kepada kita? Kan Allah sudah kuat, sudah perkasa, kenapa harus ditolong?

Kata Pakde Eka, menolong agama Allah itu maksudnya kita sebagai hamba-hamba Allah sudah sepatutnya beramal shalih, berjihad di jalan Allah, seperti sebuah pembuktian bahwa kita memang benar-benar beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Jihad yang dimaksud bukan jihad dalam arti sempit seperti yang akhir-akhir ini sering dibicarakan di media (terjun di medan perang, membunuh, memaksa hak orang lain, dsb). Jihad itu saat kita melakukan segala sesuatu dengan niat karena Allah, niat mencari ridho-Nya.

Contoh gampangnya, kita sebagai mahasiswa, salah satu tugas  mahasiswa adalah belajar. Nah, belajar juga bisa termasuk jihad, jika kita meluruskan niat belajar kita karena ingin mencari ridho Allah dan ridho orang tua, menjauhkan diri dan orang lain dari kebodohan, dan memajukan Indonesia dan Islam misalnya. Belajar kan butuh pengorbanan (pikiran, tenaga, harta, dsb). Di sini letak ujian yang diberikan Allah kepada kita. Apakah kita bersedia berjuang belajar dengan ikhlas untuk menolong agama Allah? Atau malah bermalas-malasan? Sedangkan di sekitar kita masih banyak hal yang perlu kita benahi dan orang lain yang perlu kita sejahterakan, agar selanjutnya mereka pun bisa membenahi hal-hal lainnya dan menyejahterakan orang lain.

Jadi anak yang sholeh dan sholihah juga termasuk jihad.
Jadi ayah dan ibu yang baik, mendidik anak-anaknya untuk selalu berada di jalan Allah, juga termasuk jihad.
Jadi dokter juga termasuk jihad.
Jadi guru juga termasuk jihad.
Jadi penulis juga termasuk jihad.
Jadi apa pun juga termasuk jihad, asalkan dengan niat karena Allah, niat mencari ridho-Nya.

"Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar" - Q.S. An-Nisaa -  95


Ingat, jangan pernah mengartikan jihad secara sempit. Jihad itu bisa dilakukan oleh siapa pun, di mana pun, dan kapan pun, yang penting niat karena Allah, mencari ridho-Nya :)

Comments