Skip to main content

Posts

Showing posts with the label poem

Dasar Hati! (II)

Kotor. Najis. Keji. Kaku. Beku. Kelam. Hati ini kotor, oleh najis yang tak mudah terhapus. Hati ini keji, mendzalimi makhluk-Nya yang tak bersalah. Hati ini kaku, untuk diperbaiki menjadi lentur, lembut, dan bermakna. Hati ini beku, tenggelam dalam lautan es berdasar kelam. Kelam. Hitam. Diduduki oleh kegelapan yang sungguh memalukan dan menjijikkan. Bahkan tak sedikitpun cahaya yang sudi meneranginya.

Dasar Hati!

Kau lucu Matamu indah  Senyumanmu membuat hatiku berdesir Kau baik Tanpa 'embel-embel' Walau orang-orang menganggapmu kejam Sayangnya, aku hanya mengagumimu Ya, aku masih mati rasa Atau mungkin rindu rasa? Atau bahkan miskin rasa? Ah, entahlah Intinya di sini kosong, tak berpenghuni Hampa. Sepi Beku Mati suri Hati ini merindu Menanti dijejali penghuni yang tepat Hati ini meradang Kesakitan menunggu penghuni yang tak kunjung datang Hati ini kaku Tak mengijinkan siapapun masuk selain penghuni yang hingga kini belum jelas keberadaannya Hati ini bisu Pita suaranya masih dibawa pergi sang penghuni yang berlayar entah ke mana  Hati ini tuli Mengabaikan panggilan penghuni lain yang ingin menempati Dasar hati! Berbuat seenaknya sendiri Tanpa bisa kukendalikan dengan pasti

Pada-Mu Kucurahkan

Malam semakin larut Senyumku enggan hadir Tak tahu harus mencari ke mana tempat curahkan isi hati Ayah bekerja, ibu tiada, sanak saudara nun jauh di sana Kucoba menyucikan diri, bersujud lebih lama Menengadahkan kedua telapak tangan Hingga air mata tak kuasa kutahan Subhanallah.. Sungguh menakjubkan mencurahkan segalanya kepada-Mu Seperti melepaskan seluruh pemberat timbangan, yang sengaja maupun tidak sengaja tersangkut di tubuhku