Malam yang pengap. Forum diskusi mengenai salah satu kegiatan penting organisasi terasa semakin panas. Ditambah pula kesalahan tim tertentu beberapa waktu sebelumnya memicu pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan di sana semakin bernada tinggi dalam berbicara. Padahal forum itu dilaksanakan di salah satu tempat yang biasanya selalu menyejukkan hati dan pikiran dari hal-hal duniawi. Ungkapan penyesalan, permohonan maaf, pembelaan, semakin memenuhi ruang sempit terapung itu. Air yang mengalir di bawahnya dan nyanyian serangga di luar sana tak mampu menyaingi suara-suara kami. "Kalau begitu, saya ijin mengundurkan diri saja Mas, Mbak, dari amanah ketua ini." Ketua golongan pertama mengutarakan maksud pengunduran dirinya secara tiba-tiba. Sungguh ucapannya seakan-akan membuat ruangan berkayu lebih baik meleburkan dirinya dalam api daripada harus mendengarkan tanggapan manusia-manusia di dalamnya. Karena golongan kedua dan ketiga langsung meluncurkan rudal berkecepata...