Skip to main content

Anak Pertama


Zizi sama siapa itu? hehe
Yap, he is my superhero in this world, my super Daddy :)
Tapi kali ini, aku bukan mau cerita Ayahku seperti apa. 

Ada orang bilang, jadi anak pertama itu tidak enak. Jadi anak pertama itu susah. Jadi anak pertama itu yang banyak dikorbankan demi kepentingan-kepentingan keluarga, misalkan adik-adik. Jadi anak pertama itu tidak bisa selalu dituruti kemaunnya, dan sebagainya.

Aku anak pertama. Apa aku merasakan apa yang orang-orang bilang?
I'll say BIG NO for sure. 
Aku senang menjadi anak pertama. Alhamdulillah aku bersyukur menjadi anak pertama. Mengapa?
Aku jadi sering diajak Ayahku untuk bekerja sama melakukan penjagaan yang lebih pada keluargaku, terutama Mama dan adikku. Kerja sama yang seperti apa? Kan aku dan orang tuaku jarang bertemu?

Well, karena itulah, setiap ada hal apapun tentang kondisi Mama dan adikku, Ayahku sering menyampaikannya kepadaku. Apalagi memahami kondisi Mama bisa dikatakan kurang 100% sehat sejak 1,5 tahun lalu, jadi ayah mengajakku untuk melakukan penjagaan yang lebih kepada Mama dan adikku secara jarak jauh, dengan menyampaikan hal-hal baik ke Mama, kalau ada kesulitan apapun lebih baik disampaikan ke Ayah, memotivasi Mama buat lebih banyak senyum dan tenang :) Dan tidak lupa juga tetap men-support dan memotivasi adik menjalani urusan sekolah dan non-akademiknya, mengingatkan dia agar menjaga perilakunya terhadap Mama Ayah dan orang-orang-orang di sekitarnya, dsb. Dengan begitu, tidak akan membuat Mama memikirkan dan merasakan hal-hal yang tidak perlu dipikirkan dan dirasakan berlebihan. 

Kalian tahu? Kerja sama ini semakin membuat komunikasiku dengan Ayah semakin baik, yaa meskipun terkadang ada sedikit perbedaan pendapat yang sangat wajar dialami. But overall, I love doing cooperation, I enjoy being this kind of character :)

So, how's your feeling to be the first child? hehe.


Keep our light alive and full of spirit ^^
ZIR

Comments