Skip to main content

Aku dan Idealismeku

Assalamu'alaikum ^^

Hampir setahun sudah BEM ITS Berani menjalani kepengurusannya. Tongkat estafet perlu dilanjutkan kepada para 'pemberani' KM ITS lainnya. Sudah lebih dari seminggu pun pemira mulai ramai-ramainya di KM ITS ini, tapi mungkin juga tidak dirasakan oleh seluruh mahasiswa ITS. Bisa dikatakan ada yang selalu update dengan info-info pemira kali ini, ada yang hanya dengar-dengar dari teman-teman sekitar yang memang kepo dengan info-info yang ada, bahkan ada pun yang tidak peduli sama sekali dengan hal satu ini.

Bagaimana dengan diriku?
Well, ada yang mendukung diriku untuk memilih jalan ini, ada pula yang tidak menyangka aku akan terjun di hal-hal seperti ini. Yak, jadiii aku menjadi salah satu Tim Sukses Kandidat salah satu Calon PresBEM ITS 2016/2017. Okay, awalnya aku hanya ingin membantu dari belakang, tidak ada keinginan lain di balik rasa ingin menolong sahabat baik sendiri. Jujur saja awalnya aku cukup kaget dan menolak saat sahabatku memintaku untuk menjadi pihak yang resmi dalam perjuangan ini, mengingat ada jalan lain, amanah lain, yang bisa dikatakan sangat berat juga yang  aku dan teman-teman lain mulai jalani untuk kebaikan KM ITS pula, insya Allah. But finally, yaaa Bismillah sama-sama berjuang di jalan ini, memperjuangkan apa yang kami anggap benar.

Kalian pun pasti memahami bahwa terjun di hal ini bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan. Memang insya Allah banyak hal positif yang kami dapatkan dan berikan. Tak sedikit pula yang mencaci maki, mengkritik dan menyindir dari kanan kiri atas bawah, dan sebagainya. 
"Kamu ditawari jabatan apa Zi?"
"Kon kok tumben merapat ngenean? Wes oleh janji pembagian kursi menteri a?"
"Lanjut menseskab ya Zi? Atau menkeu?"

Terima kasih atas pertanyaannya:)
Tetapi jujur saja aku tidak suka dengan pandangan orang yang seperti ini. Meskipun mereka bilang "Aku mencoba memberikan pandangan non idealis saja, karena di luar sana kalian bakal nemu banyak hal semacam itu, yang tidak pernah bisa kamu balikkan dengan pertanyaan "kenapa orang-orang mesti mikirnya kalau ikut kayak gini bakal dapet jabatan tertentu?""

Karena Bismillah sejujurnya saya dan mungkin teman-teman yang lain juga, memang berniat menolong, memperjuangkan gagasan yang sama-sama kami anggap benar. Karena setahuku, hakekat tertinggi dari menolong orang lain itu bahkan tidak ada alasan besar tertentu dalam menolong, apalagi kalau mengharap sesuatu dari manusia, ujung-ujungnya pasti kecewa

Aku paham, mas mbak dan teman-teman yang lain memberi tahu kami seperti itu agar kami tidak terlalu bermental utopis dan berakhir pada kekagokan akibat kebanyakan kondisi di luar yang ada. Mbak mas teman-teman ingin kami berpikir lebih logis meskipun tetap mempertahankan idealisme kami. 

Tapi untuk saat ini dan semoga bisa bertahan seterusnya, Bismillah diri ini ingin mempertahankan idealisme yang satu ini, bahwa menggeluti hal seperti ini tidak selamanya berorientasi pada suatu jabatan tertentu, tidak selamanya bisa berharap dan bergantung pada manusia yang pada suatu waktu tertentu akan mengecewakan kita. Aku pun telah memutuskan bahwa aku tidak ingin lanjut di organisasi besar tsb. Aku ingin fokus di amanah besar lain yang memang aku sendiri juga 'dilahirkan' dari sana. Bismillah semoga sama-sama selalu dikuatkan oleh Allah. Dan tolong ingatkan aku jika kenyataan ke depannya, tidak sesuai dengan apa yang aku sampaikan saat ini, apa yang aku tulis saat ini. Terima kasih banyak :)

ZIR
Keep educating and inspiring ^^

Comments